L’Oréal Indonesia – lembaga eijkman jalin kerjasama riset genome sequencing guna pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia

Foto. Frilasita Aisyah Yudhaputri MbiomedSc, Prof. Herawati Sudoyo, PhD, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.

Jakarta, 24 Juli 2020 – Sebagai perusahaan global yang yang berakar pada sains dan berbasis pada penelitian, L’Oréal secara konsisten menjalankan komitmennya untuk memajukan dunia sains dan mendukung perempuan dalam sains. Pada bulan April 2020, L’Oréal Indonesia telah mengumumkan aksi solidaritas perusahaan guna penanggulangan pandemi virus COVID-19 di Indonesia. Secara khusus, salah satu aksi solidaritas yang dilakukan L’Oréal Indonesia adalah kontribusi dana riset genome sequencing SARS-CoV-2 kepada Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.

Whole genome sequencing (WGS) atau pengurutan genom adalah proses penentuan urutan materi genetik (DNA/RNA) secara lengkap virus pada satu waktu. Penelitian mendalam mengenai karakteristik molekuler virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19, dibutuhkan sebagai fondasi berbagai riset lainnya.

Riset whole genome sequencing SARS-CoV-2 dari LBM Eijkman dilakukan oleh sekelompok peneliti muda salah satunya adalah Frilasita Aisyah Yudhaputri MbiomedSc. Ia bergabung sejak tahun 2008 dan saat ini sebagai koordinator proyek di dalam Emerging Virus Research Unit (EVRU) LBM Eijkman Indonesia. 

“Sejumlah 100 spesimen klinis yang telah terkonfirmasi positif COVID-19 dari seluruh Indonesia berdasarkan metode real-time reverse transcription-polymerase chain reactions akan dipilih untuk dilakukan karakterisasi genom lengkap SARS-CoV-2. Dua tujuan utama yang menjadi inspirasi kami serta kami harapkan dapat bermanfaat, tidak hanya bagi kalangan peneliti, namun juga di dunia adalah untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi genom lengkap (WGS) SARS-CoV-2 dari spesimen klinis COVID-19 seluruh Indonesia dengan menggunakan Platform Next Generation Sequencing serta membagi protokol standar WGS COVID-19 sebagai bentuk dukungan untuk penelitian di Indonesia,” jelas Frilasita Aisyah Yudhaputri MbiomedSc.

“Riset merupakan fondasi untuk melakukan inovasi. Riset genome sequencing SARS-CoV-2 ini menjadi penelitian dasar untuk mengenal karakteristik spesifik virus yang ada di Indonesia. Selanjutnya hasil dari genome sequencing ini dapat digunakan untuk melakukan berbagai riset lanjutan, misalnya riset tentang evolusi dan penyebaran virus SARS-CoV-2, pengembangan vaksin, maupun obat antivirus,” jelas Prof. Herawati Sudoyo, PhD, ilmuwan bidang biologi molekuler yang juga menjadi salah satu pendiri LBM Eijkman Indonesia dan saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala bidang Riset Fundamental, LBM Eijkman.

Prof. Herawati Sudoyo menambahkan bahwa L’Oréal berkontribusi dalam 24 pemetaan genome sequencing spesifik untuk SARS-CoV-2 di Indonesia dari target total sekitar 100 virus yang akan dilaporkan oleh LBM Eijkman ke tingkat internasional, yakni pusat data GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data). Dengan data whole genome sequencing SARS-CoV-2 tersebut, sekuens virus SARS-CoV-2 Indonesia dapat dianalisis dan dibandingkan dengan negara lain.

Wabah dan pandemi telah berulang kali muncul, dan sains memiliki peranan yang sangat penting dalam penanganannya. Peran perempuan juga tidak dapat dikesampingkan dalam setiap perkembangan sains. Untuk itu, kesetaraan gender menjadi hal yang penting dalam dunia sains.

“Kami percaya bahwa sains dan perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam penanganan wabah corona di Indonesia. Melalui bantuan solidaritas ini, kami dapat terus memajukan sains dan mendukung perempuan dalam sains. Kami juga sangat mengapresiasi dedikasi tim perempuan peneliti LBM Eijkman Indonesia dengan berbagai peran yang dijalankan dapat terus berkontribusi dalam penanganan COVID-19 di Indonesia,” jelas Melanie Masriel, Communications, Public Affairs, and Sustainability Director, L’Oréal Indonesia.

“Perempuan merupakan bagian yang penting dalam dunia sains. Saya sangat mengapresiasi dukungan L’Oréal Indonesia yang dengan konsisten mendukung kemajuan dunia riset dan peneliti perempuan melalui program-program yang dijalankan di Indonesia,” ujar Prof. Herawati Sudoyo, PhD.

Bantuan dana riset sebesar 400 juta rupiah yang diberikan kepada LBM Eijkman merupakan bagian dari total bantuan solidaritas L’Oréal terhadap penanganan COVID-19 di Indonesia sebesar Rp 32 miliar yang sudah dilaporkan kepada BNPB pada bulan April lalu. Bantuan dana riset kepada LBM Eijkman melengkapi bantuan solidaritas dalam bentuk pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer) dan produk kebersihan/perawatan personal yang ditujukan kepada berbagai pihak yang berada di garda terdepan termasuk tenaga medis, pegawai toko, pengemudi ojol, jurnalis serta masyarakat yang paling terdampak perekonomiannya.