Pengemasan Kiehl's dengan Material Ramah Lingkungan di Lazada Mall

Kiehl's menjadi Brand Pertama dengan Kemasan Ramah Lingkungan di Lazada Mall Lho! Cek Selengkapnya Disini

Di tahun 2020, Kiehl's pertama kali bekerja sama dengan Lazada dengan meluncurkan Kiehl's Flagship Store di Lazada Mall Indonesia. Pembukaan offline store pertama Kiehl's di Lazada ini dimulai di tanggal 6 Oktober 2020. Tidak hanya menamarkan produk Kiehl's terbaik, hadirnya Kiehl's di Lazada Mall juga menjadi brand pertama yang mengemas pengirimannya dengan material yang ramah lingkungan dan tanpa plastik. 

"Tidak hanya membawa berbagai ragam pilihan produk berkualitas dan servis konsultasi menyeluruh dengan skincare expert bagi konsumen kami di Indonesia, Kiehl's juga berkomitmen untuk mendukung lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan, yaitu dengan mewujudkan zero plastic. Kami menggunakan bahan-bahan daur ulang seperti box dan kemasan pelindung produk yang digunakan dalam proses pengemasan, menjadikan Kiehl's sebagai pelopor untuk kemasan eco-friendly di Indonesia. Dengan begitu konsumen bisa berbelanja dengan nyaman sekaligus berkontribusi untuk bumi," ujar Venny Septianita, Kiehl's Indonesia Brand General Manager.

Kemasan pengiriman yang ramah lingkungan ini terbuat dari material-material seperti:

1. Kotak pengiriman yang terbuat dari bahan daur ulang (post-consumer recycled).

2. Produk dilapisi dengan corrugated paper untuk menggantikan plastik dan bubblewrap.

3. Penggunaan craft tape yang lebih ramah lingkungan untuk mengganti plastictape.

4. Pouch terbuat dari Thermoplastic Polyurethane yang proses pembuatannya ramah lingkungan, material yang dapat di daur ulang, dan tidak beracun.

Langkah yang dilakukan oleh Kiehl's ini merupakan bagian dari komitmen Kiehl's dalam program Kiehl's for Future Made Better. Salah satu dari lima pilar yang diusung dalam Future Made Better adalah pengemasan yang bertanggung jawab.

 

Recycled Materials:

    • Di tahun 2019 semua karton pada produk Kiehl's 100% menggunakan kertas yang sudah bersertifikasi dari FSC (Forest Stewardship Council).

  • Di tahun 2020, 80% dari produk jual mengandung setidaknya 30% PCR.